Menjadi Ibu Mertua Idaman Seperti Mama Rossa Ikatan Cinta, Begini Rumusannya

Wida Kriswanti | 18 Februari 2021 | 04:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tokoh Mama Rossa, ibunda Aldebaran sekaligus mertua Andin dalam Ikatan Cinta menjadi salah satu idola para penonton setia. Tidak lain karena karakter yang dimainkan terbilang jarang di dunia pesinetronan dan dunia nyata, he he he. Yakni, karakter ibu mertua idaman.

Seringkali, mertua, terutama ibu mertua, tidak bermaksud buruk kepada menantunya. Hanya saja kebanyakan tidak cukup paham batasannya, terkait apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Hingga akhirnya tak sengaja menjelma menjadi mertua yang tidak diidamkan.

Lantas bagaimana caranya menjadi ibu mertua idaman? Dilansir dari Honey Good, seperti ini rumusan sederhananya yang cukup mudah dipraktikkan.

- Dalam 99 persen situasi, jangan keluarkan komentar negatif.

Tahan lidah Anda, bahkan gigit lidah Anda. Kecuali dalam keadaan genting dan memang mengharuskan Anda mengeluarkan kata-kata. Jika tidak, cukup bicara baik dan diam.

- Camkan dalam benak bahwa Anda tidak akan pernah menjadi ibunya.

Kebanyakan ibu mertua tak sengaja melibatkan diri terlalu banyak dengan menantunya karena berpikir bahwa menantu juga anaknya sendiri. Anak yang bisa disuruh-suruh, dikomentarin, atau diomeli, dan lain-lain. Anak kandung mudah tak menjadikannya baper, tapi menantu tentu beda.

- Paksakan hadir jika diundang

Ketika menantu Anda mengundang Anda ke rumahnya, apakah itu untuk perayaan ulang tahun si kecil atau perayaan lainnya, paksakan datang. Jangan lupa bawakan hadiah untuk menantu perempuan Anda. Lalu tawarkan kalau rumah Anda juga terbuka untuk membuat perayaan. Dengan cara ini, akan terbangun rasa saling memiliki dan keyakinan bahwa keluarga besar itu tak menakutkan dan mungkin untuk bersenang-senang bersama.

- Jangan kompetitif

Sebaliknya, berkolaborasilah, kompaklah jika memungkinkan. Anda dan menantu memiliki posisinya masing-masing dalam hati putra Anda. Jadi tak perlu mencari siapa pemenangnya.

- Duduk di kursi belakang

Ini adalah sebuah perumpamaan, bahwa ketika anak laki-laki Anda sudah menikah, dia dan pasangannya sudah memiliki kehidupannya sendiri. Jadi cukuplah bagi mertua untuk ambil posisi aman di kursi belakang, lalu fokuslah pada kesenangan Anda pribadi.

- Siapa tahu dibutuhkan, pastikan Anda selalu ada dan terjangkau.

Kita tak pernah tahu akan menghadapi problematika seperti apa anak dan menantu ke depannya. Kendati tidak intens berhubungan, namun pastikan Anda berada di garis terdepan yang paling terbuka untuk dimintai pertolongan.

- Yakinlah, tidak ada yang namanya kecocokan 100 persen.

Dengan memahami ini, Anda jadi tidak akan memaksakan diri untuk cocok dengan menantu. Pun sebaliknya, tidak perlu memaksakan menantu untuk cocok dengan Anda. Paling terpenting adalah sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada. 

Penulis : Wida Kriswanti
Editor: Wida Kriswanti
Berita Terkait